Indonesia Menangis



Innalillahi wa inailahi rojiun
Turut berduka atas meninggalnya 20.000 lebih nyawa manusia di Sumatera (Aceh dan Sumatera Utara), Sri Lanka, India, Malaysia, Bangladesh, Thailand dan beberapa tempat lain di seputaran samudera Hindia akibat badai Tsunami yang timbul karena gempa tektonik bawah laut (10 km dari permukaan) yang terjadi dengan epicenter sekitar 250 Km dari Banda Aceh.

Aceh Berkabung

Indonesia termasuk ke dalam dua rangkaian sabuk pegunungan, pertama dari Aceh sampai sepanjang pulau Sumatera, sepanjang pulau Jawa sampai ke deretan pulau Nusa Tenggara, dan sabuk kedua dari Jepang, Filipina sampai ke Sulawesi. Gempa dapat disebabkan karena letusan gunung berapi disebut gempa volkani dan karena adalah pergeseran lapisan keras di bawah tanah secara mendadak disebut gempa tektonik (kalo gak salah pelajaran SMU dulu).

Gempa yang terjadi di perairan barat Nanggroe Aceh Darussalam, Nicobar, dan Andaman, hari Minggu (26/12) lalu, itu merupakan akibat dari interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Gempa-gempa besar berskala 5,8 hingga 9,0 pada skala magnitudo berpusat di dasar laut pada kedalaman 10 kilometer-tergolong gempa dangkal-itu telah menimbulkan gelombang tsunami yang menerjang wilayah pantai di Asia Tenggara dan Asia Selatan, yang berada di sekeliling tiga pusat gempa tersebut.

Mengapa gempa-gempa tektonik di Samudra Hindia itu sampai menimbulkan gelombang pasang yang dahsyat? Hal ini karena pertemuan kedua lempeng tersebut bertipe subduksi atau menujam. Lempeng Indo-Australia yang berada di bawah laut menukik masuk ke bagian bawah lempeng benua Eurasia.


Lempeng samudra yang bergerak aktif terus mendesak lempeng benua itu hingga suatu saat membuat batuan di bawah lempeng benua terkait tidak kuat lagi menahannya dan pecah. Kondisi ini menimbulkan pergeseran yang tiba-tiba menimbulkan guncangan tanah atau gempa bumi. Di sepanjang barat Sumatera, lempeng samudra bergerak ke arah bawah Sumatera dan menekan batuan di bawah pulau-pulau kecil yang muncul di sepanjang pesisir barat pulau tersebut.

Pergeseran batuan secara tiba-tiba yang menimbulkan gempa itu disertai pelentingan batuan, yang terjadi di bawah pulau dan dasar laut. Proses ini akan menggoyang air laut hingga menimbulkan gelombang laut yang disebut tsunami. Ukuran gelombang ini bisa hanya beberapa puluh sentimeter hingga puluhan meter.
sumber : Kompas

Dari situs US Geological Survey tercatat 14 gempa dengan yang terbesar berkekuatan 9 (magnitude) terjadi pada pukul 6:58:50 WIB 26 Desember 2004. Gempa tidak hanya terjadi di satu titik, tapi di beberapa titik yang masih di wilayah laut dekat Aceh.

Untuk informasi mengenai tsunami dapat dilihat di Universitas Colombia atau Badan Meteorologi dan Geofisika.

Sejarah Tsunami di Indonesia

Tsunami adalah istilah dalam bahasa Jepang yang pada dasarnya menyatakan suatu gelombang laut yang terjadi akibat gempa bumi tektonik di dasar laut. Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5-4,5 skala Imamura, dengan tinggi gelombang Tsunami maksimum yang mencapai pantai berkisar antara 4 - 24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan berkisar antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai.

Berdasarkan Katalog gempa (1629 - 2002) di Indonesia pernah terjadi Tsunami sebanyak 109 kali , yakni 1 kali akibat longsoran (landslide), 9 kali akibat gunung berapi dan 98 kali akibat gempabumi tektonik.

Yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah : gempa yang terjadi di dasarkan laut, kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km, magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 skala Richter, serta jenis pensesaran gempa tergolong besar naik atau sesar turun. Hal diatas yang memicu terjadinya tsunami di daerah Kepulauan Seram, Ambon, Kepulauan Banda dan Kepulauan Kai.

Gempa yang menimbulkan tsunami sebagian besar berupa gempa yang mempunyai mekanisme fokus dengan komponen dip-slip, yang terbanyak adalah tipe thrust (Flores 1992) dan sebagian kecil tipe normal (Sumba 1977).Gempa dengan mekanisme fokus strike slip kecil sekali kemungkinan untuk menimbulkan tsunami.
sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika

Selamat dari Tsunami

Bagaimana menyelamatkan diri dari Tsunami? Bagi masyarakat pesisir, atau yang tinggal di wilayah pantai, sebaiknya memang memperlengkapi diri dengan pengetahuan tentang gelombang dahsyat yang tingginya bisa mencapai 30 meter itu. Sebetulnya, Tsunami bisa diprediksikan. Ingat, sekali lagi, setiap gempa di laut, berpeluang menghasilkan Tsunami.

Jenazah Korban Tsunami

Patut diwaspadai, bahaya dari Tsunami bisa berlangsung berjam-jam setelah hempasan gelombang dahsyatnya yang pertama terjadi. Itu karena sifat gelombang yang datangnya bergulung, tidak serentak satu kali hempas.

Bagi Anda yang tinggal di pesisir dan yang menyukai wilayah pantai sebagai tempat berlibur, waspadai gejala Tsunami. Bila tanah tempat Anda berpijak bergetar, segera lari ke tempat yang lebih tinggi. Hal itu karena kita tidak bisa memprediksikan berapa menit yang dibutuhkan gelombang laut menjadi bergulung tinggi membentuk Tsunami.

Korban Mengungsi

Kemungkinan Tsunami datang minimal dalam waktu lima menit setelah getaran yang dirasakan. Tetapi di kawasan Kepulauan Hawaii yang juga sering dilanda gempa vulkanik, karena banyak terdapat gunung berapi di dasar laut, Tsunami muncul sekitar beberapa jam kemudian. Kekuatan gempa di dasar laut yang besarannya lebih dari 6 Skala Richter, biasanya berpeluang menimbulkan Tsunami.

Bagaimana apabila saat terjadi Tsunami Anda tengah berada di laut, di atas kapal? Getaran gempa barangkali tidak terasa karena kapal yang bergoyang-goyang, tetapi biasanya kapal-kapal pesiar dan kapal-kapal yang dilengkapi peralatan yang modern, tentunya dilengkapi alat komunikasi. Petugas pelabuhan biasanya akan mengumumkan bila telah terjadi gempa di dasar laut.

Untuk mengantisipasi Tsunami pada saat sedang naik kapal di tengah laut, Anda diminta segera mengenakan pelampung, terjun ke laut lepas, dan membiarkan diri Anda mengapung di atas air, pasrah mengikuti datangnya gulungan ombak.

Bencana Tsunami Menghancurkan Rumah

Jangan melawannya, ikuti saja arus ombak! Hal itulah justru yang memungkinkan Anda selamat.(Berbagai sumber/N-5)

Sumber : Suara Pembaharuan
Sumber Foto : Aceh Kita

Comments

Anonymous said…
I hope you are doing well and are healthy and happy. I just wanted you to know that there are many people all over the world that are hoping that you will have a speedy recovery over there. I am very sad that such horrible things have happened. I am praying for you and sending happy thoughts your way.

Hang in there!

JWH
(New York, NY)

Popular posts from this blog

Zaky dah 7 Bulan

Bumi Sedang Menangis