Survey Karakteristik Lingkungan
02/12/05
pagi-pagi sekitar jam 8, tim beranggotakan 5 orang (2 orang dari BPPT dan 3 orang dari IPB) berangkat menuju rangkas bitung untuk melakukan survey karakteristik lingkungan pertambangan di daerah cipanas. sekitar jam 11 tim sampai di dinas pertambangan kabupaten lebak untuk meminta ijin dan menjelaskan maksud dan tujuan tim melakukan survey.
setelah shalat jumat, tim bersama pak Arsan (dinas pertambangan) berangkat menuju lokasi di kecamatan cipanas, tepatnya di desa ciladaeun, kampung muara. tim langsung menemui kepala desa ciladaeun (bapak sukarman), setelah itu tim menuju gunung julang menemui kepala desa lebak situ (bapak herman). tim mengalami hambatan ketika menuju desa lebak situ, mobil yang kami bawa tidak dapat menuju lokasi, tim akhirnya menyewa motor menuju lokasi (20 ribu/motor). bapak herman sedang tidak ada di tempat, jadi tim langsung pulang karena matahari sudah meninggalkan alam.
08/12/05
tim dari IPB, berangkat menuju desa ciladaeun jam 6 pagi, sebelumnya sempat sarapan terlebih dahulu di kampus. tim langsung mencari kepala desa sukarman yang dapat kami temui di desa "". setelah bertemu dengan kepala desa tim langsung menuju lokasi penggilingan emas rakyat di kampung muara.
proses penghancuran bijih
di kampung muara ini kami dapat melihat proses penggilingan emas rakyat. proses penggilingan berawal dari proses penghancuran bijih. proses penghancuran dilakukan dengan tenaga manusia. setelah proses penghancuran bijih akan memasuki gelundungan untuk di proses dengan bantuan raksa (Hg). proses ini akan memakan waktu kurang lebih 24 jam. dari sini baru dipisahkan antara Hg, Au, Ag dan lumpur.
gelundung emas
tim melakukan pendataan dan pengambilan sampel air sungai di 5 titik, dan air buangan di 6 titik. air sungai yang diambil adalah air sungai ciladaeun, air sungai ciberang dan air sungai muara. setelah mendapatkan data yang cukup tim kembali ke bogor jam 4 sore.
Sampling air sungai
16/12/05
tim dari IPB dan BPPT, berencana akan melakukan survey di daerah penggalian emas. berangkat dari kampus jam 7 tim tidak mengalami hambatan yang berarti menuju desa ciladaeun. sampai di desa ciladaeun tim langsung mencari alternatif kendaraan, karena mobil tidak dapat melalui medan. medan yang dilalui cukup menanjak dan sangat curam dengan jalan yang berbatu, dikelilingi oleh jurang. akhirnya kami menyewa motor (Rp 50 ribu/motor) untuk mencapai pertambangan. motor yang kami gunakan pun harus motor besar, karena kalo motor bebek dikhawatirkan tidak kuat karena penumpangnya besar-besar.:D
Kampung Sampay
motor tidak dapat mencapai lokasi karena jalanan berlumpur, motor yang bisa digunkan harus menggunakan rante pada rodanya, kebetulan motornya tidak membawa rante, sehingga tim harus berjalan kaki sejauh 500 meter mendaki gunung. walaupun jaraknya yang dekat tapi dengan kondisi medan yang berlumpur, tim agak kesulitan mencapai lokasi.
Lubang Penggalian
pertambangan ini merupakan tanah milik kepunyaan pak wirja. di penggalian terdapat kurang lebih 5 lubang penggalian, dengan 200 gelundung yang terdapat di sekitar penggilingan. tim melakukan pendataan hingga jam 1. pada saat pendataan hujan turun, sehingga tim harus pulang dengan berhati-hati karena jalanan yang licin. walaupun sudah berhati-hati satu orang tim jatuh dan tergelincir di jalan berlumpur. alhamdulillah tidak cukup serius dan bisa melanjutkan perjalanan. tim langsung turun gunung dengan motor perlahan-lahan karena kemiringan hampir lebih dari 45 derajat.
Urat Emas di Pertambangan
setelah sampe di desa ciladaeun tim mengisi bahan bakar dulu alias makan siang bersama para biker gunung. tim pulang ke kampus jam 5 sore.
pagi-pagi sekitar jam 8, tim beranggotakan 5 orang (2 orang dari BPPT dan 3 orang dari IPB) berangkat menuju rangkas bitung untuk melakukan survey karakteristik lingkungan pertambangan di daerah cipanas. sekitar jam 11 tim sampai di dinas pertambangan kabupaten lebak untuk meminta ijin dan menjelaskan maksud dan tujuan tim melakukan survey.
setelah shalat jumat, tim bersama pak Arsan (dinas pertambangan) berangkat menuju lokasi di kecamatan cipanas, tepatnya di desa ciladaeun, kampung muara. tim langsung menemui kepala desa ciladaeun (bapak sukarman), setelah itu tim menuju gunung julang menemui kepala desa lebak situ (bapak herman). tim mengalami hambatan ketika menuju desa lebak situ, mobil yang kami bawa tidak dapat menuju lokasi, tim akhirnya menyewa motor menuju lokasi (20 ribu/motor). bapak herman sedang tidak ada di tempat, jadi tim langsung pulang karena matahari sudah meninggalkan alam.
08/12/05
tim dari IPB, berangkat menuju desa ciladaeun jam 6 pagi, sebelumnya sempat sarapan terlebih dahulu di kampus. tim langsung mencari kepala desa sukarman yang dapat kami temui di desa "". setelah bertemu dengan kepala desa tim langsung menuju lokasi penggilingan emas rakyat di kampung muara.
proses penghancuran bijih
di kampung muara ini kami dapat melihat proses penggilingan emas rakyat. proses penggilingan berawal dari proses penghancuran bijih. proses penghancuran dilakukan dengan tenaga manusia. setelah proses penghancuran bijih akan memasuki gelundungan untuk di proses dengan bantuan raksa (Hg). proses ini akan memakan waktu kurang lebih 24 jam. dari sini baru dipisahkan antara Hg, Au, Ag dan lumpur.
gelundung emas
tim melakukan pendataan dan pengambilan sampel air sungai di 5 titik, dan air buangan di 6 titik. air sungai yang diambil adalah air sungai ciladaeun, air sungai ciberang dan air sungai muara. setelah mendapatkan data yang cukup tim kembali ke bogor jam 4 sore.
Sampling air sungai
16/12/05
tim dari IPB dan BPPT, berencana akan melakukan survey di daerah penggalian emas. berangkat dari kampus jam 7 tim tidak mengalami hambatan yang berarti menuju desa ciladaeun. sampai di desa ciladaeun tim langsung mencari alternatif kendaraan, karena mobil tidak dapat melalui medan. medan yang dilalui cukup menanjak dan sangat curam dengan jalan yang berbatu, dikelilingi oleh jurang. akhirnya kami menyewa motor (Rp 50 ribu/motor) untuk mencapai pertambangan. motor yang kami gunakan pun harus motor besar, karena kalo motor bebek dikhawatirkan tidak kuat karena penumpangnya besar-besar.:D
Kampung Sampay
motor tidak dapat mencapai lokasi karena jalanan berlumpur, motor yang bisa digunkan harus menggunakan rante pada rodanya, kebetulan motornya tidak membawa rante, sehingga tim harus berjalan kaki sejauh 500 meter mendaki gunung. walaupun jaraknya yang dekat tapi dengan kondisi medan yang berlumpur, tim agak kesulitan mencapai lokasi.
Lubang Penggalian
pertambangan ini merupakan tanah milik kepunyaan pak wirja. di penggalian terdapat kurang lebih 5 lubang penggalian, dengan 200 gelundung yang terdapat di sekitar penggilingan. tim melakukan pendataan hingga jam 1. pada saat pendataan hujan turun, sehingga tim harus pulang dengan berhati-hati karena jalanan yang licin. walaupun sudah berhati-hati satu orang tim jatuh dan tergelincir di jalan berlumpur. alhamdulillah tidak cukup serius dan bisa melanjutkan perjalanan. tim langsung turun gunung dengan motor perlahan-lahan karena kemiringan hampir lebih dari 45 derajat.
Urat Emas di Pertambangan
setelah sampe di desa ciladaeun tim mengisi bahan bakar dulu alias makan siang bersama para biker gunung. tim pulang ke kampus jam 5 sore.
Comments